Selasa, 27 November 2012

Penelitian Jamur pada Roti Tawar


Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
     Puji syukur kehadirat Allah SWT  atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayahnya, sehingga kami dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik.
     Keberhasilan tersebut tentunya berkat ridho Allah SWT, dan kerjasama yang erat serta adanya rasa saling mempercayai dan toleransi antara anggota kelompok. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan moral maupun spiritual dari pihak yang mendukung.
      Penelitian ini sebagai acuan atas pemahaman kita terhadap materi pelajaran yang diberikan selama satu semester ini. Dan semoga dengan penelitian ini mampu menambah kemampuan kami dalam meningkatkan ketelitian. 
 Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
                                                           Jombang, 24 November 2010
                                                                            Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Judul. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Kata Pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii 
Bab. 1        Pendahuluan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
A. Tujuan Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  1
B. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
C. Hipotesis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Bab. 2        Dasar Teori. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
Bab. 3        Metode Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
A. Variabel. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
B. Alat dan Bahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . 5
C. Langkah Kerja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . .6
Bab. 4        Hasil dan Pembahasan. . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . 7
A. Tabel Pengamatan. . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . .7
B. Pembahasan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
Bab. 5        Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
A. Kesimpulan.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . .  9
B. Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . .  9
Daftar Pustaka. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10

iii


BAB. 1
PENDAHULUAN

A.TUJUAN  PENELITIAN
v Untuk mengetahui jenis – jenis jamur yang tumbuh pada roti.
v Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jamur pada roti.
v Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan jamur pada roti tawar.

B.RUMUSAN MASALAH
Apakah cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan jamur   pada roti ?

C.HIPOTESIS
v Ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jamur pada roti.
v Tidak ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jamur pada roti.





1


BAB. 2
DASAR TEORI
JAMUR

A.CIRI MORFOLOGI JAMUR
Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi tidak memiliki daun dan akar yang sejati, dan juga tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidak dapat melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, jamur diklasifikasikan tersendiri karena tidak dapat digolongkan dalam tumbuhan ataupun hewan.
          Pada umumnya jamur mempunyai sel banyak ( multiseluler ) misalnya jamur merang dan jamur tempe, tetapi ada juga yang bersel tunggal ( uniseluler ) seperti ragi atau yeast/saccharomyces. Jamur multiseluler tersusun atas benang – benang yang disebut hifa.
          Jalinan atau kumpulan hifa akan membentuk suatu miselium dan miselium yang tumbuh menyebar di atas substrat dan berfungsi sebagai penyerap makanan dari lingkungan. Makanan yang diserap jamur adalah makanan yang masih berbentuk senyawa – senyawa kompleks akan diuraikan terlebih dahulu di luar sel jamur, yaitu dengan menghasilkan enzim – enzim hidrolitik ekstraseluler. Makanan jamur bisa berasal dari sumber – sumber seperti tanah subur, produk makanan buatan pabrik, tumbuhan dan hewan. Jamur memiliki haustorium yaitu suatu hifa yang khusus digunakan untuk menyerap sari – sari makanan tempat jamur tersebut hidup.
B. CIRI FISIOLOGI JAMUR
          Jamur lebih tahan hidup dalam keadaan alam sekitar yang tidak menguntungkan dibanding dengan jasad – jasad renik lainnya. Jamur dapat tumbuh pada suhu yang luas dari suhu yang mendekati 0ºC sampai 37ºC.
2
C.JENIS – JENIS JAMUR YANG DAPAT TUMBUH PADA ROTI

1.   Penicilium

Jamur ini hidup secara saprofit kadang – kadang dijumpai pada roti, kentang, kacang, atau makanan busuk lainnya. Konidianya berwarna hijau kebiruan.
Penicilium berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk konidia. Konidia dibentuk pada ujung hifa. Hifa yang membawa konidia disebut konidiofor.


2.  Zygomycota

     Jamur ini dinamakan Zygomycota karena membentuk spora istirahat berdinding tebal yang disebut Zigospora. Zygomycota berhabitat di darat, di tanah, atau pada sisa organisme mati. Zygomicota merupakan kelompok utama yang penting untuk membentuk mikoriza ( simbiosis jamur dengan akar tanaman ). Anggota Zygomycota terutama adalah jamur yang hidup sebagai saprofit.

     Zygomycota memiliki miselium yang bercabang banyak dan tidak bersekat-sekat. Hifanya bersifat senositik. Septa ditemukan hanya pada saat sel bereproduksi. Salah satu contoh Zygomycota yang penting adalah Rhizopus stolonifer. Jamur ini biasanya tumbuh pada roti dan makanan lain.    

3. Aspergillus
    
      Aspergillus hidup sebagai saproba pada bermacam-macam benda organik (seperti pada roti, daging yang sudah diolah, butiran padi-padian, dan kacang-kacangan). Koloninya berwarna abu-abu, hitam, kuning, atau coklat. Aspergillus hidup subur pada lingkungan yang lembab kurang cahaya matahari. 
3
D. Pertumbuhan dan Reproduksi

          Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
          Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.








4
BAB. 3
METODE PENELITIAN
A. VARIABEL

1.    Variabel Manipulasi

Perbedaan penempatan objek yaitu di tempat yang terkena cahaya dan di     tempat yang tidak terkena cahaya matahari
     ( Intensitas Cahaya ).

2.    Variabel Kontrol

-        Jenis roti yang dipakai.
-        Ukuran roti yang sama
-        Plastik

3.    Variabel Respon

Perbedaan pertumbuhan jamur pada roti.

B. ALAT DAN BAHAN:
- Alat:
1.    Cutter
2.    Penggaris
3.    Gunting
4.    Kertas
5.    Spidol
6.  Kamera
5


-Bahan:

1.    Roti tawar tanpa kulit dengan ukuran 10x10 cm
2.    Plastik
3.    Kardus
    
          C. LANGKAH KERJA:
    1. Siapkan alat dan bahan.
                   2. Potong roti tawar dengan ukuran 10x10 cm.
                   3. Masukkan roti ke dalam plastik.
4. Beri label pada roti.
5. Kemudian ambil gambar dari keempat roti.
6. Letakkan 2 roti di tempat yang terkena matahari, dan 2 roti lainnya
             diletakkan dalam kardus.
         7. Biarkan selama ± 1 minggu.

          









6

BAB. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
KET.
R. CAHAYA
R.GELAP
A
B
A
B
Tanggal
1. Tgl.24
November 2010
1.Tgl.24
November 2010
1. Tgl.24 November 2010
1. Tgl.24 November 2010
Jenis/Macam
5 Warna
5 Warna
6 Warna
5 Warna
Warna
 Putih
Putih
Hijau Tua
Hijau Muda
Hijau
Abu-abu
Abu-abu
Kuning
Abu-abu
Hijau
Putih
Putih
Coklat
Kuning
Kuning
Biru
Kuning
Orange
Hitam
Hitam


Coklat

% Koloni
= x 100%
=70%
x100%
=100%
=x100%
=69,5%
=x 100%
=100%
Foto
 
A. Tabel Pengamatan
         
7

B.   Pembahasan
                    
          Dari hasil  tabel pengamatan di atas, kita dapat mengetahui bahwa roti tawar  A dan B yang terdapat di ruang bercahaya memiliki 5 jenis atau macam, yang dapat diketahui dari warna-warna  jamur  yang muncul . Pada roti tawar A terdapat warna putih, hijau, abu-abu, coklat, dan kuning. Sedangkan pada roti tawar B terdapat warna putih, abu-abu, hijau, kuning, dan orange. Selain jenis atau  warna jamur yang ada pada roti tersebut, kita juga dapat mengetahui prosentase pertumbuhan jamur pada roti (% koloni) dengan cara menghitung  x 100%. Pada roti A diketahui bahwa  x 100%=   x 100%= 70%. Sedangkan pada roti B diketahui bahwa   x 100%=   x 100%= 100%.
          Sedangkan pada roti tawar A dan B yang tidak terkena cahaya memiliki 6 jenis atau warna, yang dapat diketahui dari warna-warna  jamur yang muncul. Pada roti tawar A terdapat warna hijau tua, abu-abu, putih, kuning, hitam, dan coklat. Sedangkan pada roti tawar B terdapat warna hijau muda, kuning, putih, biru, dan abu-abu. Prosentase pertumbuhan jamur (%koloni) pada roti A yaitu   x100%= x100%=69,5%. Sedangkan pada jamur B yaitu  x 100%=  x 100%= 100%

         
         
         



8
BAB. 5
KESIMPULAN
A. Kesimpulan

          Dari hasil tabel pengamatan dan pembahasan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa roti tawar yang tidak terkena cahaya / memiliki intensitas cahaya sedikit, lebih banyak ditumbuhi berbagai jenis jamur.Jenis jamur yang muncul di masing- masing roti yaitu warna putih, kuning, dan abu-abu.

B. Saran
Ø Sebaiknya roti yang kita gunakan jangan sampai terkena air, agar pertumbuhan jamur tidak dipengaruhi oleh air.
Ø Sebaiknya roti jangan terlalu sering dipegang atau ditekan, agar tidak menghambat pertumbuhan jamur.
Ø Sebaiknya menggunakan kamera digital untuk mangambil gambar roti, agar hasilnya terlihat lebih jelas. 








                                                                 9

DAFTAR PUSTAKA

Ø Kistinah, Idun.2009.Biologi 1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya.Jakarta:BSE
Ø Jati, Wijaya.2007.Aktif Biologi.Jakarta:Ganeca Exact
Ø Syamsuri, Istamar.2004.Biologi untuk SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga
Ø dkk, Pratiwi.2007.Biologi  SMA untuk Kelas X.Jakarta:Erlangga
Ø Pertumbuhan Jamur pada Roti Tawar, 4 Desember 2010, http://www.google.co.id/















10

1 komentar: