Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayahnya,
sehingga kami dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik.
Keberhasilan tersebut tentunya berkat
ridho Allah SWT, dan kerjasama yang erat serta adanya rasa saling mempercayai
dan toleransi antara anggota kelompok. Kami juga mengucapkan banyak terima
kasih atas dukungan moral maupun spiritual dari pihak yang mendukung.
Penelitian ini sebagai acuan atas
pemahaman kita terhadap materi pelajaran yang diberikan selama satu semester
ini. Dan semoga dengan penelitian ini mampu menambah kemampuan kami dalam
meningkatkan ketelitian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jombang,
24 November 2010
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Judul.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . i
Kata Pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . ii
Daftar Isi.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. iii
Bab. 1 Pendahuluan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. 1
A.
Tujuan Penelitian.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
B. Rumusan Masalah. .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
C. Hipotesis.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Bab. 2 Dasar Teori.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
Bab. 3 Metode Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
A. Variabel. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
B. Alat dan Bahan. .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . 5
C. Langkah Kerja. . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .6
Bab. 4 Hasil dan Pembahasan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
A. Tabel Pengamatan. .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.7
B. Pembahasan. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . 8
Bab. 5 Kesimpulan.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
A. Kesimpulan.. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . 9
B. Saran.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
Daftar
Pustaka. .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10
iii
BAB. 1
PENDAHULUAN
A.TUJUAN
PENELITIAN
v Untuk mengetahui jenis – jenis jamur yang tumbuh pada
roti.
v Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jamur pada roti.
v Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan jamur pada roti
tawar.
B.RUMUSAN MASALAH
Apakah cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan jamur pada
roti ?
C.HIPOTESIS
v Ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jamur
pada
roti.
v Tidak ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan
jamur
pada roti.
1
BAB. 2
DASAR TEORI
JAMUR
A.CIRI MORFOLOGI JAMUR
Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi tidak memiliki
daun dan akar yang sejati, dan juga tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidak
dapat melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, jamur diklasifikasikan
tersendiri karena tidak dapat digolongkan dalam tumbuhan ataupun hewan.
Pada umumnya jamur mempunyai sel
banyak ( multiseluler ) misalnya jamur merang dan jamur tempe, tetapi ada juga
yang bersel tunggal ( uniseluler ) seperti ragi atau yeast/saccharomyces. Jamur multiseluler tersusun atas benang –
benang yang disebut hifa.
Jalinan atau kumpulan hifa akan
membentuk suatu miselium dan miselium yang tumbuh menyebar di atas substrat dan
berfungsi sebagai penyerap makanan dari lingkungan. Makanan yang diserap jamur
adalah makanan yang masih berbentuk senyawa – senyawa kompleks akan diuraikan terlebih
dahulu di luar sel jamur, yaitu dengan menghasilkan enzim – enzim hidrolitik
ekstraseluler. Makanan jamur bisa berasal dari sumber – sumber seperti tanah
subur, produk makanan buatan pabrik, tumbuhan dan hewan. Jamur memiliki
haustorium yaitu suatu hifa yang khusus digunakan untuk menyerap sari – sari
makanan tempat jamur tersebut hidup.
B. CIRI FISIOLOGI JAMUR
Jamur lebih tahan hidup dalam keadaan alam sekitar yang
tidak menguntungkan dibanding dengan jasad – jasad renik lainnya. Jamur dapat
tumbuh pada suhu yang luas dari suhu yang mendekati 0ºC sampai 37ºC.
2
C.JENIS – JENIS JAMUR YANG DAPAT TUMBUH PADA ROTI
1. Penicilium
Jamur
ini hidup secara saprofit kadang – kadang dijumpai pada roti, kentang, kacang,
atau makanan busuk lainnya. Konidianya berwarna hijau kebiruan.
Penicilium
berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk konidia. Konidia dibentuk
pada ujung hifa. Hifa yang membawa konidia disebut konidiofor.
2. Zygomycota
Jamur ini dinamakan Zygomycota karena membentuk spora
istirahat berdinding tebal yang disebut Zigospora.
Zygomycota berhabitat di darat, di tanah, atau pada sisa organisme mati.
Zygomicota merupakan kelompok utama yang penting untuk membentuk mikoriza (
simbiosis jamur dengan akar tanaman ). Anggota Zygomycota terutama adalah jamur
yang hidup sebagai saprofit.
Zygomycota memiliki miselium yang bercabang banyak dan tidak
bersekat-sekat. Hifanya bersifat senositik. Septa ditemukan hanya pada saat sel
bereproduksi. Salah satu contoh Zygomycota yang penting adalah Rhizopus stolonifer. Jamur ini biasanya
tumbuh pada roti dan makanan lain.
3. Aspergillus
Aspergillus hidup sebagai saproba pada
bermacam-macam benda organik (seperti pada roti, daging yang sudah diolah,
butiran padi-padian, dan kacang-kacangan). Koloninya berwarna abu-abu, hitam,
kuning, atau coklat. Aspergillus hidup subur pada lingkungan yang lembab kurang
cahaya matahari.
3
D. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual
(generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur
menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya
uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai,
jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora
aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka
spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak
gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium
mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu.
Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan
sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah
plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak
melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau
miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan
meiosis.
4
BAB. 3
METODE PENELITIAN
A. VARIABEL
1.
Variabel Manipulasi
Perbedaan
penempatan objek yaitu di tempat yang terkena cahaya dan di tempat
yang tidak terkena cahaya matahari
(
Intensitas Cahaya ).
2.
Variabel Kontrol
-
Jenis roti yang dipakai.
-
Ukuran roti yang sama
-
Plastik
3.
Variabel Respon
Perbedaan pertumbuhan jamur pada roti.
B. ALAT DAN BAHAN:
- Alat:
1. Cutter
2. Penggaris
3. Gunting
4. Kertas
5. Spidol
6. Kamera
5
-Bahan:
1. Roti tawar tanpa kulit dengan ukuran 10x10 cm
2.
Plastik
3. Kardus
C.
LANGKAH KERJA:
1. Siapkan alat
dan bahan.
2.
Potong roti tawar dengan ukuran 10x10 cm.
3.
Masukkan roti ke dalam plastik.
4. Beri
label pada roti.
5.
Kemudian ambil gambar dari keempat roti.
6. Letakkan 2 roti di tempat yang terkena matahari, dan 2 roti lainnya
diletakkan dalam kardus.
7. Biarkan selama ± 1 minggu.
6
BAB. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
KET.
|
R. CAHAYA
|
R.GELAP
|
|||
A
|
B
|
A
|
B
|
||
Tanggal
|
1. Tgl.24
November 2010
|
1.Tgl.24
November 2010
|
1. Tgl.24 November
2010
|
1. Tgl.24 November
2010
|
|
Jenis/Macam
|
5 Warna
|
5 Warna
|
6 Warna
|
5 Warna
|
|
Warna
|
Putih
|
Putih
|
Hijau Tua
|
Hijau Muda
|
|
Hijau
|
Abu-abu
|
Abu-abu
|
Kuning
|
||
Abu-abu
|
Hijau
|
Putih
|
Putih
|
||
Coklat
|
Kuning
|
Kuning
|
Biru
|
||
Kuning
|
Orange
|
Hitam
|
Hitam
|
||
|
|
Coklat
|
|
||
% Koloni
|
= x 100%
=70%
|
x100%
=100%
|
=x100%
=69,5%
|
=x 100%
=100%
|
|
Foto
|
|
|
|||
A. Tabel Pengamatan
7
B. Pembahasan
Dari hasil tabel pengamatan di atas, kita dapat
mengetahui bahwa roti tawar A dan B yang
terdapat di ruang bercahaya memiliki 5 jenis atau macam, yang dapat diketahui
dari warna-warna jamur yang muncul . Pada roti tawar A terdapat
warna putih, hijau, abu-abu, coklat, dan kuning. Sedangkan pada roti tawar B
terdapat warna putih, abu-abu, hijau, kuning, dan orange. Selain jenis atau warna jamur yang ada pada roti tersebut, kita
juga dapat mengetahui prosentase pertumbuhan jamur pada roti (% koloni) dengan
cara menghitung x 100%. Pada roti A diketahui bahwa x 100%=
x 100%= 70%. Sedangkan pada roti B diketahui
bahwa x 100%=
x 100%= 100%.
Sedangkan
pada roti tawar A dan B yang tidak terkena cahaya memiliki 6 jenis atau warna,
yang dapat diketahui dari warna-warna
jamur yang muncul. Pada roti tawar A terdapat warna hijau tua, abu-abu,
putih, kuning, hitam, dan coklat. Sedangkan pada roti tawar B terdapat warna
hijau muda, kuning, putih, biru, dan abu-abu. Prosentase pertumbuhan jamur
(%koloni) pada roti A yaitu x100%= x100%=69,5%. Sedangkan pada jamur B
yaitu x 100%= x 100%= 100%
8
BAB. 5
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari hasil tabel pengamatan dan pembahasan tersebut kita
dapat menyimpulkan bahwa roti tawar yang tidak terkena cahaya / memiliki
intensitas cahaya sedikit, lebih banyak ditumbuhi berbagai jenis jamur.Jenis
jamur yang muncul di masing- masing roti yaitu warna putih, kuning, dan
abu-abu.
B. Saran
Ø Sebaiknya roti yang kita gunakan jangan sampai terkena
air, agar pertumbuhan jamur tidak dipengaruhi oleh air.
Ø Sebaiknya roti jangan terlalu sering dipegang atau
ditekan, agar tidak menghambat pertumbuhan jamur.
Ø Sebaiknya menggunakan kamera digital untuk mangambil
gambar roti, agar hasilnya terlihat lebih jelas.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ø Kistinah, Idun.2009.Biologi
1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya.Jakarta:BSE
Ø Jati, Wijaya.2007.Aktif
Biologi.Jakarta:Ganeca Exact
Ø Syamsuri, Istamar.2004.Biologi untuk SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga
Ø dkk, Pratiwi.2007.Biologi SMA untuk Kelas X.Jakarta:Erlangga
Ø Pertumbuhan Jamur pada Roti Tawar, 4 Desember 2010, http://www.google.co.id/
10
cara menghitung koloninya gimana yah
BalasHapus